Perkembangan pesat teknologi dan internet di era Revolusi Industri 4.0. memaksa angkatan muda harus selalu memperbarui pemahaman dan keterampilannya. Sebab, jenis pekerjaan-pekerjaan yang muncul sebagai efek dari perkembangan pesat teknologi seringkali tak terduga. Untuk itu, para generasi muda, dalam hal ini para calon mahasiswa baru harus senantiasa mampu berpikir global.
“Mahasiswa baru harus siapkan diri menjadi warga global,” ungkap Rektor Universitas PGRI Semarang, dalam pidato di depan mahasiswa baru saat Upacara Penerimaan Mahasiswa Baru UPGRIS Tahun 2020- 2021 dan Kuliah Perdana yang diselenggarakan di Gedung Balairung, pada 12 Oktober 2020.
Muhdi menegaskan, menjadi warga global artinya berpikir secara menyeluruh dan tidak terjebak dalam sudut pandang kacamata kuda. “Terbuka terhadap perubahan dan adaptif dalam menyikapi perubahan,” ujarnya.
Sementara itu, Muhdi menerangkan bahwa untuk menunjang itu semua, UPGRIS sudah menyediakan berbagai kurikulum dan program kerja sama internasional, baik dengan universitas maupun perusahaan di luar negeri.
Seturut itu, Kepala LLDIKTI Wilayah VI, Prof. Dr. DYP Sugiharto, M.Pd, Kons., dalam kuliah perdana yang ia sampaikan menyatakan para mahasiswa harus sadar sepenuhnya tentang posisinya dalam tantangan zaman yang menghadang mereka, yaitu Revolusi Industri 4.0, Merdeka Belajar Kampus Merdeka, dan Kehidupan New Normal.
“Mahasiswa harus sadar posisinya, dan harus terus mengasah keterampilan softskill dann hardskill,” ucap Sugiharto. Ia juga menambahkan, mahasiswa sebagai insan dewasa harus berani bertanggung jawab dengan apa yang ia lakukan, serta mulai melatih diri untuk bermental wirausaha, dengan demikian sikap kemandirian mereka akan terasah.
Mahasiswa harus mulai mengubah perspektif mereka dalam memandang dunia perkuliahan. “Kampus itu kolam, dan dunia kerja dalah lautan. Maka, mahasiswa sejak di kampus harus sudah dikenalkan dengan ganasnya dunia di lautan lepas,” pungkasnya.
Foto: Ahmad Rifai/ Teks: Widyanuari Eko Putra