Jangan terburu-buru menyebut bahwa perhelatan pemilihan Putra Putri Kampus hanya sekadar modal wajah cantik atau paras ganteng. Itu keliru. Ada serangkaian syarat yang harus dipenuhi sebelum mereka berhasil berkesempatan menjadi finalis Putra Putri Kampus Universitas PGRI Semarang 2018. Di antaranya kecerdasan, sikap, komitmen, kepribadian, dan terutama pula, rupawan.
Itu bisa kita buktikan saat delapan mahasiswa terpilih menjadi putra putri terbaik UPGRIS dalam helatan Grand Final Pupika (Putra Putri Kampus) dalam rangka Dies Natalies UPGRIS ke 37, di Gedung Balairung (08/06), tadi pagi. Bunga Chika Pratama, mahasiswa PGSD, terpilih sebagai juara 1, sedangkan Bella Alfiana Rahmawati, mahasiswa PBI, meraih juara 2; Niken Wahyu Sawitri, mahasiswa Pendidikan Ekonomi, meraih juara 3, dan Elok Fadilatul Ulya, mahasiswa PJKR sebagai juara favorit.
Ada pun empat juara kategori putra: Juriani, mahasiswa PJKR, meraih juara 1; Mohammad Sofri Firdaus, mahasiswa PBI, meraih juara 2; Hendri Sahudi, mahasiswa PBSI, meraih juara 3, sedangkan Adhi Yulianto, mahasiswa managemen, meraih predikat juara favorit. Mereka semua berhasil melewati pelbagai tahapan seleksi yang ketat hingga akhirnya terpilih. Seleksi ketat itu diperlukan. Karena bagaimanapun, menjadi Putra Putri Kampus adalah memiliki tanggung jawab besar karena mengemban nama baik kampus.
“Setiap mahasiswa yang terpilih sebagai Putra Putri kampus secara otomatis telah terembani tugas sebagai pembawa citra kampus, baik di lingkungan kampus maupun di luar. Sehingga, mahasiswa harus memulai menata diri dan membentuk kepribadian yang mencitrakan sisi terbaik mahasiswa yang, tak hanya mempesona tetapi juga berpendidikan dan berkarakter,” ungkap Rektor UPGRIS Dr Muhdi SH MHum saat memberikan sambutan.
Muhdi juga menambahkan, ajang ini juga bukan semata-mata untuk mencari juara. “Yang utama ialah bagaimana melatih mahasiswa untuk mulai membentuk diri lebih baik, terutama dalam kepribadian dan karakter,” tukas Muhdi. Berkesempatan sebagai Dewan Juri: Fitria Cahya Ningtyas (Denok Kota Semarang 2018), Dr Maryanto Msi, Dr Arri Handayani MSi, Desi Maulia M.Psi, Muklis (Net TV).