Kopi adalah salah satu minuman yang paling banyak digemari masyarakat dari berbagai kalangan. Kopi bisa memiliki nilai jual tinggi jika disajikan secara benar dan professional. Sebaliknya kopi tidak akan bernilai jual tinggi jika salah dalam pengolahan atau diolah oleh orang yang bukan ahli kopi yang berpengalaman. Desa Mlatiharjo terletak dilereng Gunung Prahu yang selama ini dikenal sebagai penghasil kopi khas dengan aroma rempah namun belum dapat menikmati hasil panen secara maksimal dikarenakan belum mengetahui cara pengolahan kopi yang tepat untuk mendapatkan hasil yang maksimal dengan nilai jual yang tinggi serta belum tersedianya peralatan yang memadai.
Penduduk desa Mlatiharjo Kecamatan Patean Kabupaten Kendal selain menanam kopi pada lahan yang luas, mereka juga menanamnya di sekitar rumah tempat tinggal. Jenis kopi yang dihasilkan desa ini yaitu kopi robusta, arabika dan excelsa. Selain itu kini penduduk mulai menanam kopi jenis liberica. Memperhatikan kondisi hasil kopi yang melimpah ini, tim pengabdian melihat satu potensi usaha yang menjajikan kesejahteraan bagi warga desa Mlatiharjo. Sebagai Tim Pengadian Kepada Masyarakat dari Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) kami tergerak untuk mewujudkannya melalui kegiatan Program Pengembangan Desa Mitra (PPDM). Kegiatan pertama dari PPDM ini berupa “Sosialisasi dan Focus Group Discussion (FGD) Pengembangan Desa Sentra Kopi Rempah Patean” yang dihadiri oleh warga desa Mlatiharjo yang tergabung dalam tiga kelompok Mitra pada Rabu (18/7).
“Dengan pemberdayaan pengolahan kopi rempah ini kami harap bisa meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat sebagai Desa Sentra Kopi Rempah serta membuka lapangan kerja bagi masyarakat Desa Mlatiharjo” ujar Ibu Ernawati Saptaningrum, S.Pd., M.Pd. selaku Ketua TIM PPDM UPGRIS.
“Kegiatan sosialisasi dan focus group discussion (FGD) tersebut melibatkan beberapa mitra yang saling terkait diantarannya Kelompok Tani “Mlati Makmur”, Ibu-ibu PKK, dan Kelompok PKH (Program Keluarga Harapan) Desa Mlatiharjo.”, imbuhnya.
Semetara itu, salah satu anggota TIM PPDM UPGRIS Ibu Widya Kusumaningsih,S.Pd., M.Pd. juga mengungkapkan bahwa kegiatan tersebut berkelanjutan dari pelatihan pengolahan kopi rempah, pengemasan, hingga pemasaran baik manual maupun online. “Kegiatan sosialisasi dan focus group discussion (FGD) ini akan dilanjutkan dengan kegiatan pelatihan pengolahan kopi rempah, pengemasan, hingga pemasaran baik manual maupun online yang dilaksanakan dalam waktu dekat ini”, pungkasnya.
Pelaksanaan sosialisasi dan focus group discussion (FGD) ini mendapat respon baik dari masyarakat Desa Mlatiharjo. Harapan dari kegiatan ini adalah menciptakan kopi khas aroma rempah yang menjadi produk unggulan serta terwujudnya Desa Sentra Kopi Rempah yang bisa menarik wisatawan berkunjung.