Sebanyak 954 mahasiswa Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) bakal menjalani Kuliah Kerja Nyata (KKN) di tempat di mana mereka berdomisili. Kegiatan mereka berfokus membantu pemerintah setempat dalam pencegahan persebaran dan penanggulangan dampak pandemi Covid-19.
Rencananya KKN akan berlangsung selama 30 hari mulai 26 Januari hingga 26 Februari. ”Pelaksanaan KKN tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya karena situasi pandemi Covid-19. Peserta melaksanakan program dan kegiatan KKN di tempat domisili masing-masing dengan fokus membantu pemerintah terkait pencegahan dan penanggulangan dampak pandemi Covid-19,” ungkap Kepala Pusat Pemberdayaan Masyarakat dan KKN LPPM UPGRIS Arisul Ulumuddin di sela-sela pembekalan secara daring di ruang VIP Balairung Kampus UPGRIS, Jumat (4/12/2020).
Tema KKN UPGRIS tahun ini ialah ”Pemberdayaan Masyarakat Melalui Duta Perubahan Perilaku Pencegahan Covid-19 pada Masa Adaptasi Baru”. Lokasi KKN tersebar di 7 provinsi dimana para mahasiswa berdomisili. KKN di masa pandemi Covid-19 ini fokus pada tujuan KKN yang sejatinya untuk mengabdi kepada masyarakat, menjaga diri dan turut serta memutus mata rantai Covid-19 di wilayah masing-masing, kata Arisul.
Ia menjelaskan metode pelaksanaan KKN UPGRIS kali ini dengan cara mahasiswa melakukan program kegiatan seputar pencegahan COVID-19. Sementara itu, bimbingan kepada mahasiwa oleh dosen pembimbing lapangan dilakukan secara dalam jaringan atau daring. Menurut dia program KKN di masa pandemi Covid-19 ini juga sebagai bentuk kepedulian kemanusiaan kepada masyarakat. Selain itu, mahasiswa harus tetap menerapkan protokol pencegahan Covid-19, misalnya dengan menjaga jarak (social distancing), berbekal hand sanitizer, serta mengenakan masker. Aplikasi yang digunakan untuk memantau program kerja KKN dengan sip upgris/spada upgris, google meet, zoon dan wa grup, jelasnya.
Rektor UPGRIS, Dr Muhdi SH MHum di kesempatan yang sama berpesan, mahasiswa semester akhir yang melakukan KKN ini diharapkan memiliki kemampuan beradaptasi, bekerja sama, dan komunikasi yang baik.
”Saatnya di kegiatan KKN ini, mahasiswa bisa mengembangkan itu semua. Bagaimana mengasah komunikasi dengan berbagai kelompok masyarakat, dengan usia yang berbeda, pekerjaan yang berbeda, ini menjadi tantangan untuk menunjukkan kemampuan mahasiswa,” ungkap Muhdi.