Mahasiswa punya banyak kesempatan untuk mempelajari berbagai macam hal dalam program Merdeka Belajar yang digagas oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim. Program ini menyaran agar mahasiswa tak hanya belajar di bidang yang diikuti oleh mahasiswa, namun boleh mengambil beberapa mata kuliah yang diminati. Hal ini diharapkan sanggup memperkuat empati mahasiswa, terutama bagi calon pendidik.
Hal itu disampaikan oleh Rektor Universitas PGRI Semarang, Dr. Muhdi, S.H., M.Hum, dalam acara Pelepasan Mahasiswa Magang 3 Semester Gasal, di Gedung Pusat lantai 7, hari ini, 19 Agustus 2021. Dalam kesempatan ini, Muhdi menekankan pentingnya rasa empati dalam proses pembentukan calon pendidik. “Orang yang tidak punya empati, tidak punya merasakan kesulitan orang, saya kira tidak memiliki karakter pelajar Pancasila.”
Sementara itu, Muhdi menegaskan bahwa program Kampus Merdeka dan Merdeka Belajar sebenarnya sudah menyatu dalam proses pembelajaran di Universitas PGRI Semarang. “Sebenarnya bagi mahasiswa kependidikan sudah mendalami sejak lama. Mahasiswa belajar mata kuliah di luar prodinya. Mahasiswa belajar di prodi di perguruan tinggi lain, atau punya pengalaman di luar bidangnya. Di era ini, tinggallah hal itu dimaksimalkan potensinya.”
Sementara itu, Ketua Panitia Dr. Prasetiyo, M.Pd. menyampaikan bahwa pada kesempatan kali ini peserta magang merupakan mahasiswa semester 7, dengan jumlah 1018. Jumlah tersebut terdiri, Prodi BK 108, PGSD 176, PAUD 6, PBSI 105, PBI 126, PBSD 13, PPKn 30, Pendidikan Ekonomi 40, PJKR 255, Matematika 88, Pendidikan Biologi 42, Pendidikan Fisika 9, Pendidikan Teknologi Informasi 20.
Sedangkan untuk daerah penempatan, ada sejumlah 22 kabupaten dan kota serta 99 sekolah yang akan menerima pemagang. Dari jumlah tersebut, terdiri dari 53 Sma, 12 Smk, 12 SMP, 21 SD, dan 1 TK.