Perilaku hidup sehat memang perlu ditanamkan sejak dini. Untuk menciptakan perilaku hidup sehat, masyarakat harus memiliki kesadaran dalam menjaga perilaku tersebut. Selasa (12/2), KKN Universitas PGRI Semarang Kelurahan Gondoriyo 2019 melakukan Penyuluhan Wabah Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) untuk warga Kelurahan Gondoriyo. Bekerjasama dengan Tim Gasurkes Puskesmas Kecamatan Ngaliyan, KKN UPGRIS ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat Kelurahan Gondoriyo akan bahaya penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD).
‘’Kami berinisiatif untuk mengadakan penyuluhan tentang penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) karena di Kelurahan Gondoriyo ini sudah terdapat 4 kasus diantaranya di RW 04 , RW 05 dan RW 10. Maka dari itu, perlu kewaspadaan untuk mencegah penyakit ini’’. Papar Ringga Dwi Anggraeni, Koordinator Bidang Kesehatan KKN UPGRIS Kelurahan Gondoriyo.
Kasus penyakit Demam Berdarah Dengue ini sudah tersebar di beberapa wilayah Kecamatan Ngaliyan sebanyak 33 kasus terutama di wilayah Purwoyoso, Wonosari dan Gondoriyo. Beberapa wilayah di RW 01-04 Kelurahan Gondoriyo memang di daerah hutan yang rawan dan rentan terhadap penyakit DBD. Kasus penyakit DBD ini memang pada awalnya disebabkan oleh air di dalam bak mandi yang kurang bersih dan jarang dikuras. Hal ini menyebabkan berkembangnya jentik – jentik nyamuk di dalam bak mandi tersebut. Selain itu, genangan air disekitar lingkungan rumah juga dapat menjadi pemicu wabah penyakit DBD. Gejala dari penyakit ini biasanya diawali dengan demam selama 4 hingga 7 hari setelah digigit oleh nyamuk yang terinfeksi, sakit kepala parah, mual dan muntah, serta ruam. Ruam kemungkinan muncul diseluruh tubuh 3 sampai 4 hari setelah demam, kemudian berkurang setelah 1 hingga 2 hari.
Program kerja kolaborasi antara bidang kesehatan KKN UPGRIS Kelurahan Gondoriyo dengan Tim Gasurkes puskesmas Kecamatan Ngaliyan ini tentunya sangat menarik antusiasme warga desa setempat. Terbukti dari banyaknya warga yang menghadiri penyuluhan. Sejumlah 39 orang datang dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini.
Sifiya, Skm selaku Tim Gasurkes puskesmas Kecamatan Ngaliyan menuturkan, ‘’kegiatan penyuluhan wabah penyakit DBD ini sudah bisa dikatakan berhasil, hanya saja peran beberapa warga masih pasif dalam mengikuti kegiatan ini.’’
Sumartono selaku Ketua RW 10 Gondoriyo mengatakan bahwa ia sangat senang karena KKN UPGRIS Kelurahan Gondoriyo mengadakan penyuluhan mengenai wabah penyakit DBD bersama tim Gasurkes Puskesmas Kecamatan Ngaliyan. ‘’Saya sangat terkesan dengan diadakannya penyuluhan ini karena antusias warga yang sangat tinggi. Semoga saja dengan kegiatan ini warga menjadi sadar akan bahayanya penyakit DBD.’’
Salah satu warga yang hadir dalam penyuluhan ini menyampaikan, ‘’sekarang saya jadi tahu kalau penyakit DBD ini sangat membahayakan bahkan bisa dibilang sangat mematikan, apalagi saya juga memiliki anak kecil jadinya saya harus waspada akan penyakit ini dan membiasakan untuk menguras bak mandi setiap 2x dalam seminggu.’’, Terang Ida.
Dari kegiatan ini Ringga Dwi Anggraeni berharap warga setempat jadi lebih sadar bahwa bak mandi memang harus dikuras agar tidak menyebabkan berkembangnya jentik – jentik nyamuk yang mengakibatkan penyakit DBD. Selain itu, warga juga perlu membersihkan genangan – genangan air yang ada disekitar rumah. Sehingga masyarakat dapat terhindar dari penyakit DBD ini.