Mahasiswa UPGRIS Ciptakan Kerupuk Okara

Bahan dasar tempe menjadi sosis tempe. Mahasiswa KKN UPGRIS 2019 adakan pelatihan pembuatan sosis tempe kepada Ibu-ibu masyarakat Desa Poncoruso, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang, Selasa (12/2). Kegiatan tersebut diharapkan menciptakan UPPKS (Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera) warga Desa Poncoruso.
Sosis biasanya dibuat dari daging ayam ataupun sapi, kali ini sosis dibuat dari tempe oleh mahasiswa KKN UPGRIS 2019 Desa Poncoruso. Guna meningkatkan inovasi baru pengolahan makanan dari tempe yang biasanya hanya digoreng dijadikan gorengan ataupun kripik tempe.

Widiyanti mahasiswa KKN UPGRIS selaku penyelenggara kegiatan pelatihan kewirausahaan Desa Poncoruso mengatakan kegiatan tersebut diselenggarakan agar menciptakan masyarakat yang berwirausaha. Terlebih di Desa Poncoruso merupakan desa yang banyak masyarakatnya memiliki usaha pembuatan tempe dan tahu.
Dosen Pembimbing Lapangan KKN UPGRIS 2019 Desa Poncoruso Pipit Mugi Handayani SS MA menambahkan dengan pelatihan ini semoga tidak hanya berhenti pada pengolahannya saja, tapi harus bisa dilanjutkan dengan dipatenkan produknya.

WhatsApp Image 2019-02-13 at 22.02.15
Tidak hanya pembuatan sosis tempe, mahasiswa KKN UPGRIS juga mengolah ampas tahu menjadi kerupuk atau makanan ringan. Pemanfaatan ampas tahu untuk produk okara menjadi alternatif untuk meningkatkan pendapatan keluarga sejahtera.

Di Desa Poncoruso, ampas tahu hanya digunakan untuk pakan ternak atau gorengan gembus. Sehingga pendapatan dari pemanfaatan ampas tahu terbilang kecil. Maka mahasiswa KKN UPGRIS 2019 Desa Poncoruso membuat program pelatihan bahan ampas tahu dijadikan menjadi kerupuk okara. Agar pendapatan dari pengolahan ampas tahu tersebut menjadi lebih layak.
“Pengemasan dan pemasaran produk kerupuk okara menjadi hal utama untuk menunjang pendapatan keluarga sejahtera. Karena pasalnya, harga perkemasan kerupuk okara 5000 – 12.000 rupiah. Jika dibandingkan dengan pengolahan ampas tahu untuk gorengan gembus pendapatannya bisa mencapai 5x lipat.” Ujar Widi.

Leave a Reply