Teliti Dialek “African American English”, Rahma Raih Gelar Doktor Linguistik

Teliti Dialek “African American English”, Rahma Raih Gelar Doktor Linguistik

Bahasa Inggris tidak tunggal. Ada berbagai dialek yang muncul disebabkan adanya akulturasi budaya dan perbedaan pelafalan di setiap wilayah. Ragam dialek African American English (AAE), misalnya. Dialek ini semakin popular digunakan oleh kalangan anak muda dan komunitas lain di luar pengguna aslinya yaitu masyarakat kulit hitam.

“Ragam dialek ini semakin banyak digunakan dalam dialog film Amerika. Di sisi lain, film-film Amerika banyak masuk ke Indonesia. Mengingat bahasa Inggris merupakan bahasa asing di Indonesia maka proses subtitling atau dubbing sangat dibutuhkan. Di sini peran penerjemah sangat penting,” kata Rahmawati Sukmaningrum, dosen Pendidikan Bahasa Inggris, dalam Ujian terbuka Promosi Doktor Program Studi S3 Linguistik, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sebelas Maret, Selasa, 28 Juni 2022.

Dalam ujian tersebut, Rahma mempertahankan disertasinya yang berjudul ”Model Penerjemahan Dialek African American English ke dalam Dialek Suroboyoan untuk Proses Dubbing.” Rahma menambahkan, keunikan dan posisi AAE sebagai bahasa Inggris non-standar membuat penerjemah kurang familiar dengan fitur-fitur linguistiknya.

“Ketidakpahaman penerjemah terhadap fitur-fitur linguistik dialek AAE ini berpotensi terjadinya pergeseran makna pada produk terjemahannya. Alasan itulah yang mendasari peneliti mengambil tema ini untuk diteliti,” tambahnya.

Dari hasil disertasinya tersebut, Rahma mengemukakan model yang dihasilkan berisi rekomendasi penggunaan teknik, metode dan ideologi penerjemahan untuk men-dubbing tuturan yang mengandung dialek AAE ke dalam dialek Suroboyoan. Rahma menyampaikan, luaran yang akan dihasilkan dari penelitian ini adalah model penerjemahan dialek AAE ke dalam dubbing dialek Suroboyoan.”

Sementara itu, teori yang dihasilkan oleh penelitian ini secara praktis dapat digunakan oleh penerjemah dalam proses dubbing tuturan yang mengandung penanda dialek AAE ke dalam dialek Suroboyoan. “Dengan menggunakan teknik penerjemahan yang tepat, penerjemah akan mampu menghasilkan teks dubbing yang berkualitas dengan tetap mempertahankan eksistensi dialek dalam terjemahannya,” tambahnya.

Ada pun tim penguji dalam ujian tersebut ialah Prof. Ahmad Yunus (ketua), Prof. Wart0 (sekretaris), Prof. Nababan, Prof. Riyadi Santosa, Dr. Supana, M.Hum, Prof. Djatmika, Dr. Raden Arief Nugroho, selaku anggota. Rahma berhasil meraih gelar Doktor Linguistik dan menjadi doktor ke-112 di Universitas PGRI Semarang.[]

Foto: Rifai/ Teks: Wid