Di tengah wabah pandemi Covid-19 kembali kali kedua Universitas PGRI Semarang (UPGRIS), Selasa (26/01) menerjunkan mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN). Penerjunan mahasiswa dilakukan melalui aplikasi zoom. Ada 954 mahasiswa yang mengikuti KKN tahun 2021. Hadir Rektor UPGRIS Dr Muhdi SH MHum, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Tengah Martin Suanta SE MSi, Bapak Ibu Wakil Rektor Universitas PGRI Semarang, serta Ketua LPPM Dr Senowarsito MPd.
Di tahun lalu UPGRIS tercatat pada BNPB menjadi perguruan tinggi dengan peserta KKN terbayak seluruh Indonesia. Serta mendapat apresiasi serta penghargaan dari BPPB. Hal ini menjadi semangat serta motivasi untuk turut peduli serta membantu bangsa mengampanyekan pola hidup sehat. Agar terhindar dari bahaya virus Covid-19 yang sedang merajalela hingga sekarang.
Adanya mahasiswa KKN UPGRIS di masyarakat setempat atau tanah lahir menjadi wujud nyata serta aksi yang dapat bermanfaat secara langsung. Kegiatan penerjunan KKN daring sekaligus penandatanganan kerja sama antara UPGRIS dengan BKKBN Provinsi Jawa Tengah.
Kerjasama UPGRIS dengan BKKBN Provinsi Jawa Tengah diantaranya penyelenggaraan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat serta konsultasi dalam ruang lingkup program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana.
Kepala Pusat Pemberdayaan Masyarakat LPPM UPGRIS Arisul Ulumuddin MPd menyampaikan pelaksanaan KKN UPGRIS kali ini dengan melihat situasi dan kondisi dilaksanakan dari domisili di wilayah RT/RW.
“Pemberdayaan Masyarakat Melalui Duta Perubahan Perilaku Pencegahan Covid-19 Pada Masa Adaptasi Baru” merupakan tema yang dipilih. “Waktu pelaksanaan KKN dimulai 26 Januari s.d. 26 Februari 2021. Sebelum penerjunan mahasiswa telah melewati pembekalan, evaluasi teori, survei dan penyusunan program kerja. Kemudian pembekalan dan penyegaran dosen pembimbing lapangan (DPL) meliputi materi dan bidang, Kebijakan KKN daring dari domisili mahasiswa masing-masing, Filosofi KKN.
Selain itu, mahasiswa juga mendapat materi komunikasi efektif di masa pandemi, team work dan etika. Teknik pelaksanaan KKN, bidang Pendidikan, literasi dan numerasi, bidang kesehatan dan lingkungan. Mahasiswa peserta KKN UPGRIS juga mendapatkan materi bidang ekonomi dan kewirausahaan. Terakhir materi pencegahan Covid-19 dan inovasi pada masa adaptasi baru serta ketahanan pangan pada masa adaptasi baru,” tutur Arisul.
Arisul menyebutkan jumlah peserta KKN 954 mahasiswa yang tersebar di 7 Provinsi. Diantaranya provinsi Jawa Tengah, Jawa Barat, Kalimantan Tengah, Sumatera Selatan, Jambi, NTT, dan Papua. aplikasi yang digunakan untuk memantau program kerja KKN dengan Sistem Informasi Perkuliahan (SIP) UPGRIS, Sistem Pembelajaran dalam Jaringan (SPADA) UPGRIS, Google Meet, Zoom dan WA grup.
Rektor UPGRIS Dr Muhdi SH MHum dalam sambutanya bangga dengan para mahasiswa UPGRIS yang terjun secara lansung di masyarakat di tengah wabah pandemic Covid-19. “Upaya ini merupakan wujud kepedulian kampus khususnya mahasiswa dalam memberikan edukasi bahaya Covid-19.
Untuk membekali mahasiswa melakukan pendekatan terhadap masyarakat dan membentuk sikap serta perilaku untuk senantiasa peka terhadap persoalan yang dihadapi masyarakat. Melatih mahasiswa belajar bersama masyarakat untuk berpartisipasi dan berkontribusi dalam pembangunan, membantu memberdayakan masyarakat melalui penerapan ilmu pengetahuan ,” imbuh Muhdi.