PKMM UPGRIS Lestarikan Metroxylon Sagu

Tim PKMM (Program Kreativitas Mahasiswa- Pengabdian kepada Masyarakat) Universitas PGRI Semarang yang terdiri atas Irma Rohmawati (Pendidikan Biologi), Roie Megeron (PGSD), Diah Aprilia (Pendidikan Biologi) dan Nadya Fitriani (Pendidikan Fisika) dengan Dosen Pembimbing Maria Ulfah, S.Si., M.Pd melakukan kegiatan dengan tema Penerapan Kampung Hijau dalam Upaya Konservasi Air dan Pelestarian Tanaman Lokal Bulung (Metroxylon sagu) yang Berpotensi sebagai Penyimpan Air yang dilaksanakan di Desa Karangmanggis Boja Kendal. PKM-M adalah program dari Ristek Dikti untuk mahasiswa yang merupakan program penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam upaya peningkatan nilai tambah masyarakat sasaran. PKM-M mewajibkan bertukar pikiran dengan masyarakat sasaran dalam rangka mengidentifikasi permasalahan masyarakat sasaran, karena aktivitas PKM-M merupakan program pendampingan atau pemberdayaan masyarakat dalam memperoleh solusi atas persoalan yang dihadapi. Masyarakat sasaran dalam PKMM ini adalah Perangkat Desa Karangmanggis dan Karang Taruna Desa Karangmanggis Boja Kendal. Luaran kegiatanAi?? PKMM Universitas PGRI Semarang, memfungsikan lagi Pamong Desa sebagai Pejabat Ulu-Ulu dengan mengoptimalkan Tugas pokok dan Fungsi serta Program kerja yang ada, membentuk komunitas Green Generations sebagai komunitas konservasi air Desa Karangmanggis Boja Kendal, melestarikan tradisi gugur gunung di sekitar sendang, aliran sungai dan sumur umum Desa Karangmanggis maupun tempat lain secara berkala dengan pendampingan dan pembibitan secara berkelanjutan baik tanaman lokal Bulung (Metroxylon sagu) maupun tanaman lain yang berpotensi penyimpanan air baik dengan penyuluhan, pelatihan maupun pendampingan. Tahapan kegiatan yang dilakukan oleh Tim PKMM Universitas PGRI Semarang terdiri dari 4 tahap , Tahap pertama : Pelaksanaan FGD (Focus Group Discussion) pada tanggal 19 April 2017 yang mendiskusikan tentang masalah usaha pelestarian tanaman konservasi air Metroxylon Sagu (Bulung), masalah sendang (mata air) yang tidak terawat di Desa Karangmanggis, masalah tradisi gugur gunung yang tidak aktif dan masalah perangkat Ulu-Ulu.

Kegiatan FGD dihadiri oleh Perangkat Desa Karangmanggis, PKK , Karang Taruna, Dinas Perhutani Boja, Polsek Boja, Staf Kecamatan Boja, Gabungan Kelompok Tani, dan Perwakilan masyarakat. Tahap kedua : Pemberian materi oleh Tim PKMM Universitas PGRI Semarang kepada Karang Taruna Desa Karangmanggis tentang Penerapan Kampung hijau dalam upaya konservasi air di Desa Karangmanggis Boja Kendal, jenis tanaman yang berpotensi sebagai penyimpan air, cara pembibitan dan perawatan tanaman Metroxylon Sagu (Bulung) pada tanggal 30 April 2017 sekaligus Pembentukan Komunitas Konservasi Air Green Generations. Tahap ketiga : Penanaman 1000 bibit Metroxylon sagu (Bulung) pada tanggal 16 Mei 2017, yang dihadiri oleh Universitas PGRI Semarang Bidang Kemahasiswaan, Kepala BidangAi?? Kelitbangan Iptekim BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah Tri Yuni Atmojo, S.T, M.Si, Staf Setda Kabupaten Kendal, BPDASHL, Camat Boja, Perangkat Desa Karangmanggis, Dinas Perhutani Kendal, KNPI Kendal, ORARI Kendal, BANSER Boja, Boja Peduli, PKK, PKH Kecamatan Boja, Komunitas Konservasi Air ai??i?? Green Generations dan Masyarakat Desa Karangmanggis.

Tahap Keempat : Pendampingan penanaman dan perawatan tanaman Metroxylon sagu (Bulung) dengan Green Generations secara berkelanjutan, yang akan dilaksanakan mulai tanggal 21 Mei 2017. Kegiatan ini mendapat dukungan dari Universitas PGRI Semarang Bidang Kemahasiswaan, Pemda Kendal, Djarum Trees for Life, Djarum Bagimu Negeri, KNPI Kendal, BPDASHL Semarang, Relawan Boja Peduli, Dinas Perhutani Kendal, dan UP Radio. Tim PKMM Universitas PGRI Semarang mendapat penghargaan dari KNPI Kendal atas Peran Pemuda dalam Bidang Lingkungan : Konservasi Air dan Pelestarian Tanaman Bulung (Metroxylon sagu) sebagai tanaman Konservasi Air. Dalam acara tersebut Staf Setda Kabupaten Kendal Ibu Astuti menyampaikan: ai???Untuk menjaga air yang kita butuhkan, setiap harinya memang perlu untuk dilestarikan agar air ini tetap ada, menjaga bumi agar tetap lestari dan air tetap adaai???. Senada dengan pernyataan Kepala BidangAi?? Kelitbangan Iptekim BAPPEDA Provinsi Jawa Tengah Tri Yuni Atmojo, S.T, M.Si, yang menyatakan bahwa ai???Air sebagai sumber kehidupan, keberadaan dan keberlanjutan harus dipertahankan. Menjaga fungsi daerah resapan dan memperbanyak gerakan menanam tanaman konservasi yang berfungsi menyimpan air merupakan upaya positifai???.

Leave a Reply