Kampus menjadi tempat pembelajaran politik dan demokrasi bagi mahasiswa. Salah satunya melalui penyelenggaraan Pemilu Raya Mahasiswa atau Pemira. Melalui Pemira, mahasiswa dilatih untuk belajar melakukan tata cara demokrasi di lingkup universitas.
Hal itu disampaikan oleh Rektor Universitas PGRI Semarang, Dr. Sri Suciati, M.Hum, dalam acara pelantikan penyelenggara Pemira di Ruang Seminar lantai 2, Kampus Pusat, 11 Oktober 2023.
“Inilah momen mahasiswa belajar berdemokrasi, melakukan tugas-tugas penyelenggaraan pemilu seperti halnya pemilu di tingkat nasional,” ungkap Suci dalam sambutannya. Ditambahkan, selama ini UPGRIS telah berhasil menyelenggarakan pemilu bagi mahasiswa tanpa adanya persoalan yang serius.
“Dari tahun ke tahun semua berjalan lancar, kalaupun ada yang harus diperbaiki adalah kuantitas jumlah pemilih. Saya harap tahun ini bisa mencapai 70%,” ucapnya.
Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa, M. Stalastul Mustofa, menyebut pelaksanaan Pemira terselenggara atas kerja sama antara Dewan Perwakilan Mahasiswa dan Badan Eksekutif Mahasiswa.
“Panitia penyelenggara pemira atau Komisi Pemilu Raya Mahasiswa (KPRM), terdiri dari beberapa elemen, yaitu Bawasra, DKPP, dam PPK,” terang Mustofa.
Menurutnya, seluruh panitia terpilih melalui prosedur seleksi, wawancara, tes, hingga uji publik mahasiswa. “Semua panitia yang terpilih dituntut untuk jujur dan adil, serta bertanggungjawab.”
Ketua Panitia Seleksi, Novan Ramadhan, menegaskan proses penjaringan calon penyelenggara Pemira sudah dilakukan dengan mengedepankan transparansi. “Targetnya adalah para panitia sanggup mengajak partisipan melebihi pemilih tahun sebelumnya, yaitu di ats 60%.”
Acara pelantikan KPRM tersebut dihadiri oleh jajaran wakil rektor, di antaranya Wakil Rektor III, Bpk. Dr. Sapto Budoyo, S.H., M.H.; Wakil Rektor II, Prof. Dr. Endah Rita SD, S.Si., M.Si,; dan Wakil Rektor IV, Dr. Nur Khoiri, S.Pd., M.T., M.Pd.; serta jajaran dekan dan wakil dekan.