Menyongsong Pendidikan yang Memerdekakan

Hari ini (25/11) adalah hari yang spesial bagi guru. Pada hari ini penghormatan kepada mereka disuarakan dimana-mana. Sekolah, kampus menyelenggarakan upacara Hari Guru Nasional dan HUT PGRI ke-74. Berbagai acara seperti lomba, ziarah ke makam pahlawan, dan jalan sehat diselenggarakan untuk menyemarakkannya. Guru dan PGRI sangat terkait erat dan tidak dipisahkan. Hari guru di Indonesia diambil dari hari berdirinya organisasi guru yang bersifat nasional. Mulanya organisasi guru bersifat kedaerahan dan organisasi. Diperlukan sebuah organisasi guru yang mampu menampung semua kepentingan, setelah itu PGRI berdiri. PGRI lahir dari Kongres Guru Indonesia yang terlaksana pada 24-25 November 1945 di Surakarta. Dari kongres tersebut, dibentuklah organisasi PGRI untuk mewadahi semua guru di Indonesia. Hari Guru di Indonesia ditetapkan melalui Keputusan Presiden No 78 Tahun 1994.

Di Universitas PGRI Semarang, tepatnya di Kampus 4 Jalan Gajah Semarang pengurus Provinsi PGRI Jawa Tengah beserta guru dari Kota Semarang, dosen dan mahasiswa Upgris, siswa-siswi sekolah PGRI melaksanakan upacara Hari Guru Nasional dan Peringatan HUT PGRI ke-74. Tampak wajah-wajah sumpingah dan optimis dari para guru itu. Pagi itu langit Semarang cerah, secerah masa depan bangsa yang selalu diupayakan oleh para guru setiap hari. Guru harus optimis karena mereka menularkan optimisme kepada siswa. Guru harus berjalan mantap dan percaya diri. Dr. Unifah, Ketua Umum PGRI dalam sambutannya menyampaikan bahwa guru harus mendapatkan perlindungan agar peran-perannya mantap dijalankan. Nadiem Makarim, Mendikbud dalam sambutannya yang dibacakan oleh Dr. Muhdi, SH. M.Hum Ketua Pengurus Provinsi PGRI Jawa Tengah sekaligus rektor Universitas PGRI Semarang mengajak guru untuk melangkah dan tidak menunggu perintah. Praktik guru yang lebih banyak melakukan hal administratif akan segera diubah. Guru bersama murid akan menuju pendidikan yang memerdekakan.

Upacara diselenggarakan tepat pukul 07.00 WIB. sesuai jadwal yang telah direncanakan. Ketepatan waktu ini seolah ingin menyatakan, kedisiplinan itu dimulai dari sini. Kedisiplinan juga akan dibawa di ruang-ruang kelas.

Leave a Reply