Olah Umbi Menjadi “Flakes”, Tim Mahasiswa Teknologi Pangan Raih Juara 3 Agrifest

Tiga mahasiswa Progdi Teknologi Pangan, Universitas PGRI Semarang, berhasil meraih Juara III dalam kompetisi Agrifest 2020 “Business Plan Competition” yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Agribisnis UPN Veteran Jawa Timur, yang acaranya sudah diselenggarakan pada 5 Desember 2020.

Rizki Bhakti Pertiwi, Ria Ulfiasari, Anita Kurniawati berhasil mempresentasikan produk bernama U’Flakes.  “Produk ini kami pilh karena adanya pengolahan produk yang kekinian, serta dengan bahan olahan lokal yang sudah banyak dikenal oleh masyarakat,” terang Rizki.

Tambahnya, pemilihan pengolahan menjadi flakes (camilan kering, seperti keripik) sebagai alternative olahan umbi dikarenakan memiliki kesan modern dan dapat dikonsumsi oleh semua kalangan. Flakes memiliki banyak kelebihan dikarenakan produknya yang tahan lama.

Rizki bersama timnya melihat, potensi dan peluang produk ini masih terbuka. Pengembangan usaha produk agroindustri komoditas umbi-umbian merupakan lahan investasi yang mempunyai prospek yang cukup baik untuk mendorong minat investasi yang lebih besar lagi pada usaha agroindustri.

Selain itu, flakes merupakan produk yang memiliki kadar air yang cukup rendah sehingga tidak mudah diserang oleh mikroorganisme pembusuk. Serta jika dilihat dari aspek kepraktisannya, flakes sangat menguntungkan dan memudahkan konsumen karena dapat disajikan dengan mudah tanpa proses pemasakan yang lama.

Ketua Program Studi Teknologi Pangan, Fafa Nurdyansyah, STP, M.Sc. menyebut prestasi mahasiswanya itu tak lain berkat usaha bersama dan pendampingan yang intensif. “Secara berkala, dari jurusan membimbing tim proyek kecil kelompok mahasiswa yang memiliki riset sederhan, selain itu mahasiswa juga diikutsertakan di berbagai perlombaan dan kegiatan yang ada di dalam maupun luar kampus,” tegas Fafa.

Fafa berharap, ke depan Prodi Teknologi pangan terus berupaya mendorong mahasiswa lebih aktif dan inovatif dalam menghasilkan baik karya ilmiah, penelitian mahasiswa yang lebih inovatif serta menghasilkan berbagai inovasi produk yang bisa memanfaatkan bahan lokal dan memiliki nilai jual tinggi.[]

 

 

Leave a Reply