UPGRIS Gelar International Conference on Education and Social Science Research

Dilatarbelakangi tantangan untuk menyebarkan informasi di era industri 4.0 baik pada komunitas pendidikan, sains, teknologi, dan ilmu pengetahuan sosial, amat penting, karena dengan adanya pertukaran informasi dapat menjadi sarana efektif untuk meningkatkan kualitas diri. Era revolusi industri 4.0 merupakan sinergitas antara domain fisik, digital serta biologi. Sinergitas ini membawa banyak pengaruh terhadap segala bidang yang dapat berpengaruh pada karakter serta tingkah laku manusia.

Dunia pendidikan merupakan garda terdepan dalam era digital. Dunia pendidikan harus adaptif karena dunia terus berubah dengan tetap menjaga karakter bangsa. SDM adalah modal dasar untuk bertahan dan berkembang di era revolusi industri 4.0. Selaras dengan visi dan misi Universitas PGRI Semarang untuk menjadi The Resasech Universitysertakebutuhan untuk mampu bersaing dengan SDM baik di tingkat nasional maupun internasional. Dengan demikian perlunya di selenggarakan Seminar Internasional “The 2nd International Conference on Education and Social Science Research” (ICESRE). Tema yang diangkat tahun ini “Implementasi Hasil Penelitian Pendidikan dan Sosial Science yang Inovatif dalam Menghadapi Era Industri 4.0”

Acara yang akan diselenggarakan pada Sabtu (19/10) di kampus IV UPGRIS. Dr Arri Handayani sebagai ketua penyelenggara menyampaiakan tujuan dari kegiatan ini diantaranya “meningkatkan dan mengembangkan wawasan serta kompetensi dosen, guru, dan mahasiswa berkaitan dengan riset inovatif dalam bidang pendidikan dan sosial science. Mengembangkan inovasi dalam bidang pendidikan dan social science. Membangun sinergitas dan jejaring kemitraan internasional di bidang pendidikan dan sosial science. Meningkatkan kontribusi dalam ranah pendidikan dan social science terhadap pembangunan nasional. Penyiapan SDM berdaya saing tinggi,”imbuh Ari.

Narasumber yang akan hadir diantaranya J. Casey Hammond, Ph.D. (Singapura), Cristoper Carson, Ph.D. (Amerika), Prof. Lilia Halim (Malaysia), Jayne C Lammers, Ph.D (Amerika), serta Sutraphorn Tantiniranat, Ph.D (Thailand).

Leave a Reply