Isu kecilnya lapangan kerja formal harus menjadi perhatian bagi mahasiswa. Seringkali lapangan kerja hanya dilihat sebatas pekerjaan di perkantoran. Dampaknya, setelah mereka lulus hanya berfokus pada lowongan kerja perusahaan. Padahal peluang bisnis juga sangat menjanjikan.
“Wirausaha sejauh ini masih terbuka lebar, apalagi di tengah maraknya media sosial yang akan membantu pemasaran produk,” ungkap Noventia Karina Putri, S.E., M.M., saat melaporkan acara Managemen Enterpreneur Festival di halaman Kampus IV UPGRIS (17/06).
Menurut dosen Manajemen, mahasiswa harus dipancing untuk mau membuat produk-produk yang bisa dijual secara ekonomi.
“Total ada 50 stand yang diisi oleh berbagai produk karya mahasiswa, terutama produk food and beverage,” terang Noventia dosen sekaligus pengusaha UMKM di Semarang.
Acara ini adalah luaran dari mata kuliah Manajemen UMKM dan Kewirausahaan yang diampu oleh Noventia Karina Putri, S.E., M.M., dan Ratih Hesty Utami, S.E., M.M. Acara ini diikuti oleh mahasiswa program Studi Manajemen semester 4, berkolaborasi dengan Management Entrepreneur Club.
Noventia menambahkan, mahasiswa harus berani mempraktikkan langsung teori yang diajarkan di kelas dan mengaplikasikan langsung dengan dipertemukan dengan pasar.
“Harus semakin banyak wadah bagi para wirausaha muda UPGRIS, serta semakin banyak lulusan UPGRIS yang menjadi pemberi kerja bukan pencari kerja,” tambhanya.
Sementara itu, pada kesempatan yang sama Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UPGRIS, Dr. Heri Prabowo, S.E., M.M., menyambut baik helatan acara tersebut.
“Mahasiswa harus berani memasuki karir wirausaha, bahkan kalau perlu sejak sekarang. Jadi harapannya, begitu lulus, mereka sudah siap tancap gas untuk berbisnis,” terangnya.