Ratusan Mahasiswa UPGRIS Lolos Program  Kampus Mengajar

Mahasiswa Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) berhasil mengikuti program kampus mengajar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia angkatan 1. Ratusan mahasiswa UPGRIS dari berbagai program studi  diantaranya, Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Pendidikan Anak Usia Dini, Bimbingan dan Konseling , Pendidikan Fisika, Pendidikan Matematika, Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) terdiri dari 75 mahasiswa, Fakultas Pendidikan Matematika, Ilmu Pengetahuan Alam dan Teknologi Informasi (FPMIPATI) 27 mahasiswa,  Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) 23 mahasiswa, dan Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial dan Keolahragaan (FPIPSKR) 2 mahasiswa.

Mengutip laman https://kampusmerdeka.kemdikbud.go.id/program/asisten-mengajar dalam rangka mendukung kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) telah bekerjasama dengan berbagai pemangku kepentingan, sebagai contoh adalah Nota Kesepahaman dengan Kementerian BUMN terkait Program Magang Mahasiswa Bersertifikat (PMMB) yang dapat dilakukan mahasiswa selama 1 hingga 2 semester. Hingga saat ini terdapat 118 BUMN yang tergabung dalam Forum Human Capital Indonesia, belum termasuk perusahaan-perusahaan lainnya yang telah mengadakan kerjasama dengan Kemdikbud serta perusahaan-perusahaan internasional yang ada di negara Jepang, Korea Selatan, Taiwan, dan beberapa negara lainnya.

Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi menjelaskan kebijakan Merdeka Belajar – Kampus Merdeka sesuai Peraturan Mendikbud No. 3 Tahun 2020, memberikan hak kepada mahasiswa untuk 3 semester belajar di luar program studinya. “Melalui program ini, terbuka kesempatan luas bagi mahasiswa untuk memperkaya dan meningkatkan wawasan serta kompetensinya di dunia nyata sesuai dengan passion dan cita-citanya,” tutur Nizam.

Kita meyakini, pembelajaran dapat terjadi di manapun, semesta belajar tak berbatas, tidak hanya di ruang kelas, perpustakaan dan laboratorium, tetapi juga bisa di desa, industri, tempat-tempat kerja, tempat-tempat pengabdian, pusat riset, maupun di masyarakat. Bentuk kegiatan pembelajaran yang dapat diambil oleh mahasiswa berupa: kegiatan magang di Industri, mahasiswa membangun desa, mengajar di sekolah, pertukaran mahasiswa, penelitian di lembaga riset, pengembangan kewirausahaan, proyek mandiri, dan proyek kemanusiaan,”imbuh Dirjen Dikti.

Tujuan dari program kampus mengajar diantaranya memberikan kesempatan bagi mahasiswa yang memiliki minat dalam bidang pendidikan untuk turut serta mengajarkan dan memperdalam ilmunya dengan cara menjadi guru di satuan pendidikan. Kedua, Membantu meningkatkan pemerataan kualitas pendidikan, serta relevansi pendidikan dasar dan menengah dengan pendidikan tinggi dan perkembangan zaman.

Rektor UPGRIS Dr Muhdi SH MHum menyampaikan bangga dan terima kasih kepada mahasiswa yang telah berpartisipasi dalam program kampus mengajar angkatan 1 yang diselenggarakan oleh Kemendikbud. “Kesempatan baik ini sejalan dengan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang pertama Pendidikan. Mahasiswa UPGRIS sudah mampu beradaptasi terkait proses pembelajaran serta karakteristik dunia pendidikan. Selama proses perkuliahan mahasiswa sudah mendapatkan teknik mengajar serta materi pembelajaran di sekolah,’ ungkap Muhdi.

Media pembelajarn serta model pembelajaran mahasiswa UPGRIS sudah mendapatkan bekal yang baik selama kuliah. Mahasiswa yang mengikuti program kampus mengajar tentu akan menjadi mahaiswa yang bermakna,”imbuh Rektor UPGRIS.

Banyaknya mahasiswa yang lolos program tersebut menjadi bukti kepercayaan pemerintah yang tinggi terhadap proses belajar mengajar di kampus UPGRIS yang baik dan berkualitas. Semoga mahasiswa UPGRIS mendapat pengalaman mengajar yang terbaik di sekolah yang tersebar di Indonesia.

 

Leave a Reply