Sandiaga Uno Soroti Transformasi Digital untuk Ketahanan Pelaku Ekonomi Kreatif di Masa Pandemi

Puncak perayaan Dies Natalis Ke-40 UPGRIS, Jumat (23/07/2021). Hadir Sandiaga Salahuddin Uno Menteri Kemenparekraf/Baparekraf secara virtual memebrikan pidato ilmiah. Menyiapkan SDM yang berorientasi pada pengembangan ekonomi kreatif merupakan orasi yang disampaikan Sandiaga Uno. Di tengah pandemi Covid -19, puncak perayaan Dies Natalis Universitas PGRI Semarang (UPGRIS) ke-40 digelar secara virtual.

Pelaksanaan acara digelar di Balairung kampus dihadiri Rektor UPGRIS Dr Muhdi SH MHum dan jajaran pejabat UPGRIS dan disiarkan secara live melalui chanel youtube UPGRIS TV dan instagram. Saat acara, para tamu menggunakan masker, face shield dan tempat duduk diatur dengan jaga jarak.

Sandiaga Uno menyampaikan Dampak Pandemi Covid-19, terjadi kontraksi di berbagai lini Pariwisata dan Ekraf. “Sektor Pariwisata menjadi sektor yang sangat terpukul oleh pandemi, UNWTO sendiri memprediksi bahwa kondisi baru akan kembali seperti tahun 2019, pada tahun 2022-2024. Sektor Ekraf, walaupun cenderung stabil, juga mengalami kontraksi. Namun subsektor yang mendukung adanya pemanfaatan dari rumah (spt. TV, Radio, Aplikasi dan Pengembang Permainan) justru mengalami peningkatan,” kata Sandiaga Uno.

Peran Ekonomi Kreatif Dalam Membangkitkan UMKM Ekonomi Kreatif menjadikan sumber daya manusia (SDM) sebagai modal utama dalam sebuah pengembangan yang berawal dari gagasan, ide dan pemikiran. 4 Ekonomi Kreatif ini secara tidak langsung mengarahkan dan mencoba menciptakan wirausahawan (entrepreneur) yang handal dalam berbagai bidang. Transformasi digital para pelaku ekonomi kreatif dan UMKM untuk mencapai pasar dengan mudah. Pondasi dari sebuah usaha adalah SDM dan sumber daya alam (SDA) yang merupakan faktor internal, serta ditambah inovasi dan kreativitas yang menambah nilai pada produk yang dihasilkan sehingga mampu bersaing. Diharapkan, SDM ini mampu menjadikan produk bernilai rendah menjadi produk bernilai dan berdaya jual tinggi,”imbuh Sandi

Rektor UPGRIS Muhdi mengatakan usia 40 bagi seseorang merupakan usia dimana saat mencapai kematangan. “Oleh sebab itulah, dies natalis yang diperingati setiap 23 Juli diharapkan menjadi tonggak untuk terus memacu semangat di saat usia bertambah. Capaian keberhasilan selama ini berkat kerjasama dan dukungan semua pihak terutama pejabat struktural, dosen, karyawan, mahasiswa, Yayasan, PGRI, dan Pemerintah. Semoga diusia UPGRIS yang ke-40 semakin mampu mengembangkan diri sebagai perguruan tinggi yang membanggakan dan memebrikan makna yang sebesar-besarnya bagi pendidikan, bangsa, dan PGRI,” ucap Muhdi.

Pada perayaan tahun ini berbeda dengan sebelum-sebelumnya karena ada pandemi Covid-19. Tema pada dies natalis kali ini adalah ”UPGRIS makin Bermakna”. Tema ini dinilai sangat relevan dengan kondisi yang terjadi saat ini.

”Dosen dan mahasiswa sudah bergerak cepat soal kepedulian terhadap adanya pandemi ini. Antara lain menciptakan beberapa alat yang sangat membantu petugas medis dalam bekerja. Kreativitas dalam masa seperti ini diperlukan agar penularan virus tidak semakin meluas,” paparnya.


Tema Dies Natalis ke-40 “UPGRIS makin bermakna”, diilhami dari motto UPGRIS the meaning university, yaitu UPGRIS selalu mencipta, memberi dan menjaga makna (memberi manfaat) bagi kehidupan, terlebih di masa pandemi covid-19. Diharapkan UPGRIS yang berusia 40 tahun ini, saat bangsa Indonesia sedang menghadapi pandemi korona covid-19, bisa menjadi bagian yang berkontribusi melalui kreativitas, inovasi, kepedulian kepada bangsa termasuk upaya melawan korona yang berdampak pada hampir semua sektor kehidupan termasuk Pendidikan.

Sementara itu, berbagai kegiatan dalam rangka menyambut dies natalis ini antara lain webinar grand final pemilihan Putra Putri Kampus, doa bersama untuk para pendiri dan rektor. Selain itu digelar pula lomba e-sport tingkat SMA/SMK/Sederajat dan webinar kesiapan pembelajaran untuk tingkat Perguruan Tinggi.

Leave a Reply